Card image cap
  19 Oct 2021
Era Mobil Listrik Datang, Industri Ini Ditendang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri komponen mobil konvensional terancam karena arah tren otomotif menuju ke kendaraan listrik (EV/Electric Vehicle). Hal ini karena komponen yang digunakan, untuk EV berbeda dari kendaraan konvensional.


Ketua Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdani Dzulkarnaen Salim, mengatakan Elektrifikasi kendaraan berjalan dengan cepat pada masa pandemi. Sehingga ada 47?ri anggota GIAMM yang akan mengalami disrupsi dari transisi ke kendaraan listrik.


"Jadi dia hilang sama sekali harus ubah atau redesign komponennya, mungkin juga harus berpikir ke segmen lain non otomotif. 47% anggota kami harus waspada mempersiapkan diri mulai dari hari ini," katanya dalam Webinar Quo Vadis Industri Otomotif Indonesia di Era Elektrifikasi, Jumat (15/10/2021).


Hingga 2019 kemarin sudah mencapai 240 perusahaan menjadi anggota GIAMM. Berarti jika dihitung hampir separuh dari anggota GIAMM atau sekitar 128 perusahaan komponen terdampak perubahan ini.


Hamdani mengatakan untuk berubah perusahaan komponen membutuhkan waktu hingga penambahan investasi. Terutama membangun kompetensi yang menjadi standar produksi mobil listrik.


"Kami prefer untuk ke hybrid dulu sebelum mobil listrik, karena kami butuh waktu. Apa yang bisa kami lakukan itu diversifikasi bukan untuk komponen otomotif tapi ke produk lain," katanya.


Kelompok komponen yang tergantikan akibat perubahan sumber tenaga penggerak adalah mesin, oil supply (termasuk tangki bensin), juga exhaust valve atau pembuangan.


Sementara komponen yang akan baru muncul nantinya seperti battery pack dan cell, inverter, motor, DC/DC converter, hingga charger.


Selain itu ada komponen yang butuh penyesuaian seperti Rem, drive train, AC, dan Kelompok Komponen yang masih digunakan kendaraan listrik seperti roda, ban, steering, aki, chasis, interior, lampu, dan suspensi.


Ketua V Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Shodiq Wicaksono, mengatakan peralihan kendaraan bermesin menuju kendaraan listrik sebaiknya tidak mengganggu industri pendukung otomotif lainnya.


Karena paling tidak ada 1,5 juta karyawan yang bekerja di industri pendukung otomotif baik Tier 1 sampai Tier 3, yang perlu diperhatikan jika terimbas kebijakan mobil listrik.


"Perlu ada transisi teknologi untuk meminimalisir dampak perubahan struktur industri supplier sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Pengalihan teknologi diharapkan berjalan secara alami, bisa cepat atau lambat tetapi sebaiknya mengakomodasi semua pihak," kata Shodiq.