Card image cap
  20 Nov 2021
Sambut Era Mobil Listrik di Tanah Air, Bagaimana Persiapan Pemerintah?

TRIBUNNEWS.COM - Penggunaan mobil listrik untuk mendukung mobilitas masyarakat di masa depan tengah dipersiapkan Indonesia. Pemerintah pun terus berbenah untuk mengakselerasi perkembangan industri kendaraan listrik di dalam negeri.
Hal ini sejalan dengan kehadiran mobil listrik yang menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mencapai target pengurangan emisi gas karbon sebesar 29% atau 41?ngan bantuan internasional pada 2030.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier mengungkapkan, pemerintah telah menetapkan target produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) pada tahun 2025, yakni 400 ribu unit kendaraan roda empat dan 1,76 juta unit untuk roda dua.
Untuk mencapai target tersebut, pada masa transformasi dari penggunaan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik di Tanah Air seperti saat ini, sejumlah persiapan pun dilakukan oleh seluruh pihak yang berkaitan dengan perkembangan era mobil listrik di Indonesia.
Sebagai pemegang kekuasaan, berikut beberapa upaya yang dilakukan pemerintah dalam menyambut era mobil listrik di Indonesia.
Meningkatkan awareness masyarakat
Sosialisasi dan edukasi mobil listrik menjadi hal penting bagi pemerintah untuk meningkatkan awareness masyarakat. Dengan awareness atau kesadaran masyarakat untuk beralih menggunakan mobil listrik, target yang telah ditetapkan pemerintah pun lebih berpotensi untuk terwujud.
Tak hanya mengenai peranan mobil listrik sebagai kendaraan ramah lingkungan, tetapi juga dari berbagai aspek lain, seperti ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan juga kesehatan.
Sebagai informasi, untuk mengenalkan kendaraan listrik dan teknologi battery sharing kepada masyarakat Indonesia, Kementerian Perindustrian bersama New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) pun melaksanakan proyek percontohan bertajuk The Demonstration Project to Increase Energy Efficiency Through Utilization Of Electric Vehicle and Mobile Battery Sharing pada Februari 2021 lalu.
Menyusun regulasi terkait penggunaan kendaraan listrik
Untuk mendukung terciptanya ekosistem mobil listrik di Indonesia, diperlukan susunan regulasi penggunaan kendaraan listrik
Tak hanya dimotori oleh satu institusi, kolaborasi antar kementerian dan lembaga sebagai pemangku kebijakan diperlukan dalam menciptakan regulasi mobil listrik yang selaras dan saling menunjang.
Keseriusan pemerintah dalam penyusunan regulasi ini ditunjukkan dengan ditandatanganinya Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Selain itu, kebijakan terkait juga turut diterbitkan oleh Kemenperin melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020, Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020, serta regulasi terkait lainnya.
Membangun infrastruktur pendukung
Kesiapan fasilitas dan infrastruktur pendukung mobil listrik juga tengah dipersiapkan pemerintah, salah satunya dengan dipercepatnya pembangunan SPKLU atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.
Dikutip dari Kompas.com, Rida Mulyana, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, mengatakan pemerintah berharap dapat membangun 25.000 unit SPKLU pada tahun 2030, dimana sampai dengan saat ini telah terbangun 147 SPKLU di 115 lokasi.
Tak hanya pemerintah, dukungan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur mobil listrik juga turut ditunjukkan oleh salah satu perusahaan otomotif ternama, Hyundai Motors Indonesia yang juga telah mengembangkan fasilitas charging station di lebih dari 100 lokasi.
Di samping itu, Hyundai Motors Indonesia juga tengah membangun pabrik di wilayah Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, yang diperkirakan akan rampung pada akhir tahun. Pabrik yang dibangun di lahan seluas 77 hektar tersebut akan memproduksi kendaraan baru dengan teknologi mutakhir, sejalan dengan perkembangan era transportasi baru di Indonesia.
Demi mendukung mimpi tersebut, Hyundai Motor Group (Grup) bekerjasama dengan LG Energy Solution Ltd. juga telah memulai pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia untuk mengamankan eksistensi di pasar kendaraan listrik baterai (BEV) global.
Pabrik sel baterai baru dibangun di atas lahan seluas 330.000 meter persegi dan akan selesai pada paruh pertama tahun 2023. Produksi massal sel baterai di fasilitas baru tersebut diharapkan dimulai pada paruh pertama tahun 2024.
Hyundai Motors Indonesia yang turut ambil bagian dalam menyambut era baru mobil listrik di Indonesia dengan membawa dua lineup Electric Vehicle andalannya sekaligus, yaitu KONA Electric dan IONIQ Electric.
Tak hanya itu, beberapa inovasi teknologi lainnya untuk mendukung mobilitas masa depan Indonesia seperti Robot Pintar Berkaki Empat ‘Spot’ dan inovasi produk serta layanan dengan Autonomous Driving, Bluelink Technology, dan My Own CRETA juga dihadirkan perusahaan otomotif yang satu ini.
Semakin menunjukkan komitmen akan inovasi dan teknologi yang akan dan telah diluncurkan, Hyundai Motors Indonesia juga menampilkannya melalui brand campaign bertajuk “Driving Meaningful Innovation” sebagai manifestasi dari kehadiran Hyundai di Indonesia yang membawa visi Progress for Humanity untuk mobilitas masa depan Indonesia.
Pada video brand campaign “Driving Meaningful Innovation” yang ditayangkan pada akun YouTube dan media sosial lainnya, Hyundai ingin membuktikan komitmen penuh untuk turut serta dalam pembangunan berkelanjutan bagi masa depan transportasi Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai brand campaign “Driving Meaningful Innovation” yang diluncurkannya, Anda bisa mengunjungi situs resmi Hyundai Motors Indonesia atau klik di sini.
Selain itu, agar tidak ketinggalan berbagai informasi dari Hyundai jangan lupa untuk mengikuti media sosial Instagram: @hyundaimotorindonesia, Facebook dan Youtube: Hyundai Motors Indonesia, serta Twitter @hyundaimotorid, ya!
Mari bersama-sama dukung persiapan untuk menyambut era mobil listrik di tanah air!