Card image cap
  21 Nov 2021
Gagal Paham, Masih Banyak Orang Berpikir Mobil Listrik Butuh Bensin


Jakarta - Dunia diyakini tengah menuju era baru di dunia otomotif dengan semakin maraknya kendaraan listrik. Di sisi lain, pemahaman publik soal kendaraan ramah lingkungan itu ternyata masih minim.
Banyak negara di dunia sudah memasang target untuk terbebas dari kendaraan berbahan bakar fosil. Kendaraan listrik diyakini akan bisa menekan tingginya polusi di dunia, dan karenanya penggunaannya terus digenjot.

Tapi gembar-gembor mobil listrik ternyata tak sejalan dengan pemahaman publik soal kendaraan berbasis baterai tersebut. Sebuah survei yang dilakukan Toyota membuktikan hal tersebut.

Bahkan terhadap prinsip yang paling mendasar sekalipun masih banyak orang yang belum paham.

Salah satunya pertanyaan 'Apakah mobil listrik tetap menggunakan BBM?'

Hasilnya sangat mengejutkan. Sebanyak 66% responden menjawab salah pertanyaan itu, mereka mengira mobil listrik tetap menggunakan bensin untuk bisa berjalan.

Pengisian baterai mobil listrik Tesla di Norwegia Foto: Getty Images/tupungato
Tak hanya itu, sebanyak 75% responden menjawab salah pertanyaan 'Apakah Mobil hybrid perlu dicas sebelum dikendarai?'. Hal ini menunjukkan sejumlah konsumen masih gagal paham perbedaan mobil listrik dengan mobil hybrid.

Survei ini sebenarnya sudah dilakukan pada 2019. Saat itu, Toyota mengajukan pertanyaan yang sama kepada responden. Setelah dua tahun berselang, Toyota kembali melakukan survei dan hasilnya pun tetap sama, masih banyak masyarakat yang kurang paham soal kendaraan listrik.


Diprediksi, masih banyak masyarakat yang merasa kebingungan membedakan antara mobil hybrid, Plug-in hybrid, dan baterai listrik.

Untuk mengatasi hal ini tak terjadi lagi ke depannya, Toyota akan berusaha memberikan sejumlah informasi lebih jelas mengenai kendaraan listrik kepada konsumen. Tak hanya itu, Toyota juga akan menjelaskan perbedaan antara mobil dengan powertrain hybrid, Plug-in hybrid, listrik, dan mesin pembakaran internal.

Toyota berharap dealer juga memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi soal kendaraan listrik kepada konsumen. Namun, masyarakat diharapkan juga perlu mencari informasi lebih dalam soal perbedaan ketiga jenis mobil tersebut agar tidak salah lagi.

Tentu ini akan menjadi tantangan besar bagi produsen otomotif dan pemerintah yang sangat gencar mencanangkan program mobil listrik di masa depan. Meski sudah banyak kendaraan listrik wara-wiri di jalan raya dan fasilitas pendukung telah memadai, namun akan terasa sia-sia jika masyarakat sulit membedakan mobil hybrid dengan mobil listrik. Demikian dikutip dari Carscopps.